Thursday, March 16, 2017

KAMPOENG JAZZ BERSAMA DRIED CASSAVA

International Kampoeng Jazz adalah acara tahunan yang diadakan oleh Fakultas Hukum UNPAD Bandung. Acara ini sudah sangatlah harum namanya di blantika musik tanah air bahkan sampai ke luar negeri. Artis dan musisi yang mengisi acara ini pun merupakan artis dan musisi ternama dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Buat saya pribadi sebagai pencinta fotografi, saya bisa menikmati alunan musik sekaligus memotret. Saya merasa sangat antusias karena bisa mendapatkan foto-foto indah dengan tata cahaya yang sangat memukau.

Setelah sebelumnya sudah sempat saya share beberapa artis dan band yang sempat mengisi acara di Kampoeng Jazz, kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang salah satu band asal Jakarta yaitu Dried Cassava

Dried Cassava adalah salah satu band yang berasal dari Jakarta yang beraliran alternative rock yang sangat kental dengan unsur blues dan funk. Band ini beranggotakan empat personel yaitu Baskoro Adhi Juwono (gitar dan vokal), Kago Mahardono (drum), Bana Drestanta (bass), dan Nandie Daniel Febryan (gitar). Keempat personel ini bertemu dan mulai bermusik bersama karena berasala dari sekolah (SMA) yang sama. Berawal dari Abas (sapaan akrab Baskoro Adhi Juwono) dan Nandie yang sering bermain musik akustik dan akhirnya mereka mengajak Kago dan Bana untuk membentuk Band. Pada awal terbentuk di sekitar tahun 2005, Dried Cassava sendiri memainkan lagu-lagu dari band-band ternama dunia seperti Rage Againts the machine, Inclubus, dan Radiohead. Dried Cassava juga pernah beberapa kali mengikuti kompetisi musik hingga akhirnya memutuskan untuk membuat lagu sendiri. Perjuangan untuk membuat lagu sendiri pun terwujud dengan debut album pertama mereka yang bertajuk Mind Thieves

Nama Dried Cassava sendiri sebenarnya tercipta tidak sengaja ketika mereka harus mengikuti satu pertunjukan besar dan itu mengharuskan mereka harus menentukan nama Band mereka. Nandie yang ketika itu secara acak mencari di kamus bahasa inggris menemukan dua kata yaitu Dried dan Cassava yang berarti “gaplek”, Nandie dan personel yang lain beranggapan bahwa arti galpek di kamus tersebut adalah kartu domino, ternyata setelah pertunjukan selesai mereka baru menyadari kalau gaplek yang merupkan arti kata Dried Cassava itu bukanlah kartu domino melainkan singkong kering yang merupkan salah satu makanan tradisional yang berasal dari singkong yang dikeringkan.


Berikut beberapa foto yang saya abadikan selama Dried Cassava tampil di acara Kampoeng Jazz yang bertempat di UNPAD Bandung. 












0 komentar:

Post a Comment